Pengertian Manajemen Persediaan
Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumberdaya-sumber daya organisasi)
yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya :
untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun
untuk dijual. Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang
menganggur, akan tetapi dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi
tanpa persediaan.
Jenis-jenis Manajemen
Persediaan
Freddy Rangkuti
dalam bukunya “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”
(2002;8&15) menjelaskan
jenis-jenis Persediaan terdiri dari 2 karakteristik :
` A.
Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain
1. Batch Stock,
2. Fluctuation Stock,
3. Anticipation Stock,
B.
Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
2. PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components)
3. Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
4. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process),
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Untuk memperjelas keterangan diatas, berikut pengertian
beberapa jenis-jenis persediaan menurut fungsinya dan Persediaan menurut Jenis
dan Posisi Barang antara lain sebagai berikut
Jenis-jenis Persediaan menurut
Fungsi antara lain :
1. Batch Stock, persediaan yang
didakan karena membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah
yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation Stock,
persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3.Anticipation
Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan
untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.
Jenis-jenis
Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain
1.
Persediaan
Bahan Mentah (Raw Material), yaitu
persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen
lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Menurut Handoko (2002) Persediaan
bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud
mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari
para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam
proses produksi selanjutnya
2. Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), yaitu
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh
dari perusahaan lain, di mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu
produk.
3. Persediaan Bahan
Pembantu Atau Penolong (Supplies),
yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi
tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan Barang Dalam
Proses (Work In Process), yaitu
persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam
proses produksi.
5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), yaitu persediaan
barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap
untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa setiap jenis
persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda.
Persediaan ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. Permintaan ini
meliputi: persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi
atau produk akhir bahan-bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen
lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
Manfaat
Manajemen Persediaan
Dalam menejemen
persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut merupakan manfaat dari manajemen
persediaan.
A. Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon
kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang
besar.Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai
persediaan.
B.
Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang
untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang
tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai
persediaan barang jadi.
C.
Manfaat Pemasaran.
Jika
perusahaan mempunyai persediaan barang
dagangan yang lengkap, maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan
kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa
meningkat.Di samping itu jika perusahaan selalu mampu memenuhi keinginan
pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan semakin baik, dan
perusahaan semakin untung.
D.
Peningkatan Tingkat Pelayanan
Pelanggan
tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan, kepercayaan,
dan macam-macam pengapalan. Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan
pengetahuan pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi dari daerah
distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan atau grup dan mudah untuk
menyortir dari staging area dan pergerakan stok. Hal ini menjamin bahwa produk
yang benar berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan
tertinggi dapat menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat
terhadap permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan meningkatkan
kepuasan pelanggan.
E.
Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan
penyimpanan barang-barang secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau
dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang instan
terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan, jumlah yang
ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada saat
itu juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam rangka
pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang
berbeda-beda memungkinkan manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan
penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.
Fungsi- Fungsi Persediaan
Fungsi
persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang dan
dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan
sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan
terhadap konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut
Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen
Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1.
Fungsi Decoupling.
2.
Fungsi Economic Lot Sizing.
3.
Fungsi Antisipasi.
Dari istilah diatas
dapat di uraikan sebagai berikut :
1.
Fungsi Decoupling adalah persediaan
yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa
tergantung pada supplier. Persediaan
bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam
proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual
perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan.Persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat
diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations
Stock.
2.
Fungsi Economic Lot Sizing.
Persediaan Lot Size ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan atau potongan pembelian., biaya
pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan
karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar,
dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya
sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3.
Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau
data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat
mengadakan persediaan musiman (Seasional
Inventories).
Selain fungsi-fungsi
diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting yang dikandung
oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain:
- Menghilangkan
resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan
perusahaan
- Menghilangkan
resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
- Menghilangkan
resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
- Untuk
menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan
tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
- Mendapatkan
keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (Quantity
Discount).
- Memberikan
pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang diperlukan
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan
Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung
pada beberapan faktor :
· Lead
time,
yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
· Frekuensi
penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan
jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
· Jumlah
dana yang tersedia
· Daya
tahan material
Secara khusus faktor-faktor yang
mempengaruhi persediaan adalah:
· Bahan
baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan
produksi.
· Barang
dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan
sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian
barang jadi.
· Barang
jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan
penjualan.
Metode
Manajemen Persediaan
1.
Metode
EOQ ( Economic Order Quantity )
EOQ
atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa
jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan
2.
Recorder
Point
Recorder
atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut
Titik
persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian
3.
Safety
Stock
Safety
stock atau persediaan pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan
4.
Sistem
ABC
System
ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagai persediaan kedalam tiga
golongansesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai
rupiah pada investasi masing – masing golongang persediaan